Ini sebenarnya udah lama di tulis (kira-kira setaun yang lalu), tapi enggak di post.
Karena ngerasa isinya yang aneh dan hanya bertemakan curcol..hahaha.. *maafyaa*
Karena biasanya aku nge-post cerita pengalaman seruku di dunia perkuliahan korea, tapi orang berpikir kalo kuliah di korea itu seru-seruan doang.. Padahal enggak tiap hari seru-seruan disini. Aku juga ngalamin yang namanya kesepian, homesick, merasa ditolak, ga dianggap, dan lain lain. *tisumanatisu* Jadi, aku putuskan untuk ngepost ini, sebagai referensi mental bagi orang yang punya rencana kuliah di korea. Bukan untuk menakut-nakuti, tapi sebagai gambaran kehidupan kuliah dikorea sebagai mahasiswa asing.
ciiaaatt..ciaatttt...
Flashback...
Dimulai saat pertama kali masuk kampus, yaitu pada Maret 2014, saat itu aku masih kurang pede bergaul dengan teman karena merasa kemampuan bahasa koreaku kurang. Dan lagi teman-teman dikelas juga kurang pede untuk menyapa aku, karena mereka menganggap kalau aku hanya bisa berbahasa inggris, sedangkan mereka tidak bisa berbahasa inggris dengan baik (malu-malu).
Alhasil, selama 1 semester, setiap hari aku hanya datang ke kampus, kuliah, selesai, langsung pulang ke asrama. Saar kuliah pun, aku duduk diam, sambil merekam "kotbah" dosen dengan menggunakan smartphoneku. Makanya, aku berusaha untuk datang 2 menit sebelum kuliah dimulai. Kadang, malah "sengaja terlambat". Kenapa?? Karena, kalau aku datang lebih cepat, aku hanya diam kayak patung di kelas. Nyamuk aja ga mau nyapa aku. *tisumanatisu* #kisahsedihsemesterpertama Semua orang asyik cerita ketawa ketiwi dengan temannya, sedangkan aku hanya bermain hape.
Bisa gak bayangin? Harus duduk sendirian kayak orang bodooh, di tengah-tengah kumpulan orang yang ketawa ketiwi. Saat itu aku merasa sangat benci jika pergi ke kampus dan bergumul bisakah aku bertahan hidup seperti ini selama 4 tahun sampai lulus. Itulah kegiatan yang kulakukan selama 1 semester di Korea. Mungkin kalian bisa bilang "kenapa enggak duluan aja kenalin diri ke semua orang?" ato "coba aja cari kenalan.." bla..bla..
Eum.. mungkin dikarenakan kepribadianku yang pendiam+pemalu, dan budaya korea yang jugak sangat individual , akhirnya jadi begini ujungnya. Itulah hidupku saat di Semester 1. (Sedih juga saat harus mengingat kembali luka lama.." hikksss...ㅠ ㅠ ㅠ ㅠ ㅠ. Memang sih.. ga semua orang korea kayak gitu. Ada 2-3 sunbae (kakak senior) yang menyapa, ramah, bahkan sering traktir kopi :D.
Dan, karena aku udah berusaha belajar dan dengan pertolongan Tuhan, aku bisa mendapat IP 3,69 dan menduduki peringkat ke 3 di jurusanku. Emejiing bukan?? Hal ini cukup membanggakan dikarenakan pertama kalinya dalam hidupku aku mendapat rangking 3. Dari SD sampe SMA belum pernah sekalipun dapat peringkat ke 3. Dan lagi, aku satu-satunya mahasiswa asing di jurusanku. Saat itu aku bersyukur banget sama om Jess :D Bisa bikin bangga nama Indonesia juga.. kyaaaa...
♡♡♡Tapi, rahasia sebenarnya kenapa aku bisa dapat nilai bagus, adalah karena rata-rata anak semester awal itu lagi senang-senangnya untuk bermain, bolos, dan tidur dikelas. Jadi, itu menjadi kesempatan aku untuk mendapat nilai bagus hanya dengan sedikiit berusaha. kkkk♡♡♡
Semester kedua, sudah 6 bulan tinggal di korea. Aku berdoa habis-habisan, berharap Tuhan segera memberikan teman untukku. Di semester ini, banyak yang mengatakan kemampuan bahasa koreaku meningkat. Orang- orang juga mulai mau mengenalku lebih dekat dan (karena banyak dipuji) aku semakin pede berbahasa korea. Juga sudah mulai mendapat kenalan kakak tingkat yang baik (lagi). Mereka mengajariku banyak hal.. Mereka saling mengenalkanku pada "Sunbae oppa" hahaha.. Jadinya, pergaulanku lebih dekat dengan sunbae. Aku mengenal lebih banyak senior dibanding teman setingkatku. Mungkin dikerenakan budaya korea yang suka meneraktir , aku semakin sering di traktir sama sunbaeku.. Kyyaa.. Senangnyaa.. >///<
Namun, di semester kedua ini, aku stress karena aku salah memilih mata kuliah. Aku yang bodoh (tidak lebih dulu berkonsultasi dengan senior) mengambil mata kuliah "Frenchise and Management" yang dosennya terkenal killer. Mereka menyebutnya "Nenek sihir" karena perawan tua yang senang hanya baik pada siswa cowok. hufftt.. Nah, dosen "nenek sihir" ini, ngomel-ngomel samaku, yang masih kurang mampu presentasi bahasa korea. Aku ga bisa berbuat apa-apa, karena emang aku udah berusaha semampuku. Dan, aku mendapatkan nilai "F". (pertama kalinya dapat nilai F)
Selama 1 semester, dikarenakan kondisi keuangan yang sulit(semuanya mahal boo), pelajaran yang sulit(sudah pasti), teman dekat masih enggak ada (seniornya beda kelas, dan sibuk persiapan kelulusan) membuatku stress dan memutuskan untuk rehat sejenak (cuti) selama 1 semester.
Yahh,,, begitulah salah satu sisi lain kisah kuliahku selama tahun pertama di korea. Sebenarnya juga karena alasan kesehatan, aku akhirnya memutuskan bulat untuk mengambil cuti. Dan lagi, ambil cuti adalah hal umum di dunia perkuliahan di Korea.
FYI, Rata-rata mahasiswa di Korea mengambil jatah cuti 1-2 tahun. Untuk laki-laki, mereka cuti dikarenakan wajib militer, dan kalo mahasiswi cuti untuk jalan-jalan atau ikut program pertukaran pelajar ataupun kerja (intern).
Pada Agustus 2015, aku kembali lagi ke korea, dengan jiwa baru, visi baru, dan semangat baru untuk memulai lembaran baru di Korea.
------------------------------------to be continued--------------------------------------------
Thanks for visiting my blog.
Please leave some comment below.
Annyeeoongggg~~~~~~~~😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄
